Bagi penyandang disabilitas (difabel), menjaga kesehatan mental seringkali menjadi tantangan tersendiri. Kondisi disabilitas yang mereka alami dapat berdampak pada aspek psikologis dan emosional, memicu stres, depresi, atau kecemasan. Selain itu, stigma dan diskriminasi yang masih melekat di masyarakat dapat semakin memperburuk kondisi kesejahteraan mental mereka. Oleh karena itu, memahami dan menangani isu kesehatan mental difabel menjadi sangat penting.

Mempromosikan kesejahteraan mental bagi difabel dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan, seperti menyediakan layanan konseling dan dukungan psikososial yang ramah dan aksesibel, meningkatkan literasi masyarakat tentang kesehatan mental, serta mendorong integrasi antara layanan kesehatan fisik dan mental. Selain itu, menciptakan lingkungan yang inklusif dan bebas dari stigma dapat berkontribusi pada pemulihan dan pemberdayaan difabel secara holistik. Dengan demikian, difabel dapat memperoleh dukungan yang dibutuhkan untuk mencapai kesejahteraan mental dan kualitas hidup yang lebih baik.